Tibalah pada cerita kehamilan ke-dua yang sekarang ini sudah memasuki trismester ke-tiga. Hamdan Lillah ... meski jarak memisahkan kami selama dua tahun lebih Allah masih memberikan kami amanah ke-dua ini.
Awalnya saya ragu jika saya hamil, karena saat itu saya masih disibukkan dengan kegiatan digitalent schoolarship di UGM, karena kesibukan yang cukup padat dan kondisi fisik yang tiba-tiba menurun Seruni saya ungsikan terlebih dahulu ke Malang sampai selesai ujian digitalent tersebut. Ditengah-tengah perjalanan saya mulai merasakan tanda-tanda kehamilan jadi segera saja saya beli testpack termurah dan air mineral untuk kemudian saya cek di kamar mandi kampus 😂 dan benar saja alhamdulillah ternyata hasil menunjukan garis dua, segera saya kabari Arief melalui WA dan kami cukup bahagia dengan kabar ini. Alhamdulillah kegiatan digitalent bisa saya selesaikan dengan nilai cukup lumayan meski harus berjibaku dengan morning sickness.
Awalnya saya ragu jika saya hamil, karena saat itu saya masih disibukkan dengan kegiatan digitalent schoolarship di UGM, karena kesibukan yang cukup padat dan kondisi fisik yang tiba-tiba menurun Seruni saya ungsikan terlebih dahulu ke Malang sampai selesai ujian digitalent tersebut. Ditengah-tengah perjalanan saya mulai merasakan tanda-tanda kehamilan jadi segera saja saya beli testpack termurah dan air mineral untuk kemudian saya cek di kamar mandi kampus 😂 dan benar saja alhamdulillah ternyata hasil menunjukan garis dua, segera saya kabari Arief melalui WA dan kami cukup bahagia dengan kabar ini. Alhamdulillah kegiatan digitalent bisa saya selesaikan dengan nilai cukup lumayan meski harus berjibaku dengan morning sickness.
Kehamilan kedua ini jujur cukup berat bagi saya. Dengan menahan diri untuk tidak mengeluhpun rasanya cukup sulit, karena "sambat" itu memang enak 😂. Kondisi saya yang sekarang hanya berdua dengan anak tiga tahun, mulai bangun tidur, pagi yang seperti persiapan perang, antar-jemput, aktifitas kantor, dinas luar, hingga tidur dan ketiduran bersama anak kecil kesayangan ini cukup membuat baterai saya sering drop. Dari sinilah saya mulai mengakui "Age Matter" yup kehamilan di usia 32 ini cukup berbeda dari kehamilan sebelumnya. Morning Sickness yang cukup parah di trismester awal, dilanjutkan dengan baterai yang sering drop dan keluhan heartburn di trismester ke-2.
Rencana persalinan-pun jauh dari bayangan dan pikiran saya, boro-boro mikirin Gentle Birth buat mikir nanti saya dan Uni mau masak apa atau mau kemana saja rasanya otak sudah gak singkron. Pemeriksaan kehamilan kali juga tetap setia dengan dokter Rukmono seperti kehamilan sebelumnya, entah kenapa saya sudah sangat sreg dengan beliau meski untuk mendapatkan antrian pertama cukup sulit, harus mulai setelah subuh antri di depan apotik aulia untuk mendapatkan antrian di minggu tersebut karena dokter Rukmono hanya membatasi 15 orang pasien perminggu untuk ANC di apotik aulia, sedang untuk antrian di RS Hermina via telepon saya baru bisa dapatkan untuk sebulan kemudian. Alhamdulillah ketika ayah saya datang bisa menggantikan saya antri di apotik aulia yang secara jarak lebih dekat dari rumah.
![]() |
Seruni Dehidrasi |
![]() |
Gantian Bapaknya Kolik |
Juggling karena kondisi terpaksa di atas ternyata Allah masih memberi saya banyak baterai cadangan yang entah dari mana datangnya. Ketika perut sudah kencang dada sesak badan meronta minta jatah rebahan, tiba-tiba Arief Kolik malam hari semua sakit di badan langsung hilang ... otak saya membantu saya untuk tetap realistis dan saya selalu bersyukur saya masih diberi kesehatan dan saya berharap anak dalam kandungan saya pun begitu. Meski di tengah malam ketika saya kesulitan untuk tidur disitulah waktu saya bisa menangis terisak dengan membenamkan kepala dalam bantal atau ketika saya tenggelam dalam doa dan sujud, toh nyatanya semua itu sudah berlalu dan terlewati.
Pemeriksaan dengan dokter rukmono di minggu ke 21 pun membuat saya cukup sumringah dan bahagia, kondisi bayi sehat, dengan cukup ketuban, otak, tulang belakang dan bagian-bagian penting lainnya juga dikatakan "bagus" oleh dokter Rukmono yang merupakan fetomaternal senior di Jogja, mungkin itulah sumber sugesti dan kekuatan saya.
Comments
Post a Comment