Skip to main content

Menuju 35 tahun dan Inferiority

Banyak sekali hal "baru" yang terjadi 2 tahun ini. Penyebab terbesarnya tentu saja adalah pandemi yang melanda. Terlalu banyak yang bisa disyukuri ... tapi cukup banyak juga kehilangan, kesedihan dan KEMARAHAN.


Aku tidak akan membahas kedukaan selama pandemi ini, aku hanya ingin marah-marah ... hanya marah-marah saja melampiaskan semuanya. Kenapa aku gak bisa begini kenapa aku gak bisa begitu, kenapa orang bisa dan aku tidak, kenapa ... kenapa, MARAH, SEDIH. Ingin cerita tapi sudah keburu takut dengan semua prasangka dan penghakiman yang mungkin akan keluar "kamu kurang bersyukur" "kamu kurang sedekah" ... "liat tuh si itu hidupnya lebih sedih lho ..." jadi urung.

Liat socmed tampak semua orang bahagia kecuali AKU, berangkat ke kantor tampak semua orang sukses kecuali AKU, semua orang bersemangat hidup dan bekerja kecuali AKU. Semua orang tampak muda kecuali AKU, dst

Aku adalah orang dengan tipe kompetitif, sejak menjadi ibu aku mulai merelakan target hidup satu persatu karena ingin hidupku lebih mudah dan tidak cepat gila. Pandemi semakin banyak yang aku relakan juga ... sudahlah ... aku hidup bersama keluarga kecilku ini dan kami sehat saja sudah "cukup". Sekian bulan berusaha menjejali otak dengan kalimat-kalimat itu ... Tapi ternyata aku tetap haus, haus pencapaian, haus notifikasi dari orang lain, agar aku tetap dianggap ada dan eksistensiku tidak menguap begitu saja. Memang dasar narsistik!!!

Ternyata selama 34 tahun lebih ini bahan bakar semangatku hidup itu ya narsis. Aku itu ADA, jangan lupakan aku.

Comments

Popular posts from this blog

Review : Gentle Birth (Persalinan Nyaman untuk Menyambut Seruni)

Lanjutan dari  Review : Persiapan Gentle Birth (Persalinan Nyaman untuk Menyambut Seruni) Alhamdulillah kehamilan pertama saya ini saya tidak merasakan morning sickness sama sekali, nafsu makan saya juga biasa saja seperti sedia kala tidak berlebihan. Jadi semua kegiatan rutin saya masih lancar aman terkendali saya lalui termasuk puasa ramadhan, naik turun tangga kantor tiap hari (ruangan kerja saya ada di lantai 2) dan tugas perjalanan dinas luar kota berkali-kali ke Jakarta menggunakan pesawat maupun kereta api, semua terasa lancar dan menyenangkan termasuk keliling belanja baju ke tanah abang dan thamrin (mungkin membuat beberapa orang ngeri melihat saya masih mondar mandir dengan perut buncit ^^) yang pasti 9 bulan ini saya lalui dengan banyak kegiatan travelling, jadi kalau misal nanti anak saya doyan jalan gak perlu heran :P

Birthing Ball / Gym Ball Untuk Ibu Hamil

Cerita tentang perlengkapan perang selama kehamilan lagi, karena beautycase saya sudah mulai tergeser dengan benda-benda ini hahaha ... termasuk daftar belanjaan saya, lipstick dan foundation sudah kelaur dari top 50 benda yang ingin saya beli :P Awal mula kenalan sama gym ball ini pas lagi ikut kelas Prenatal for Couple yang diadakan bidan Yessi dan team. diambil dari kettler.com.sg

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Betapa mengerikannya dunia orang dewasa ini ... hanya dengan membayangkannya saja saya bisa meneteskan air mata. Seminggu yang lalu seorang keluarga dekat menceritakan hal yang benar-benar tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Seorang anak kecil menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan orang tuanya, seems familiar?? banyak ya beritanya dimana-mana ...