Skip to main content

Posts

Showing posts from 2021

Menuju 35 tahun dan Inferiority

Banyak sekali hal "baru" yang terjadi 2 tahun ini. Penyebab terbesarnya tentu saja adalah pandemi yang melanda. Terlalu banyak yang bisa disyukuri ... tapi cukup banyak juga kehilangan, kesedihan dan KEMARAHAN.

Persalinan Maryam : Welcome Baby Rona

Setelah perjalanan yang cukup panjang dan berliku selama kehamilah ke-2 Allah memberikan saya banyak hadiah indah. Salah satunya adalah persalinan ke-2 ini. Setelah memasuki cuti persalinan saya mengisi dengan bersih-bersih memindahkan kamar dan barang-barang dari kamar depan ke kamar belakang yang baru dibangun agar lebih leluasa nantinya. Termasuk memanggil jasa cleanwell untuk menyedot debu dan membersihkan AC.

Kehamilan ke-dua : Plasenta Previa II

Melengkapi postingan yang sudah terlewat 2 tahun yang lalu, karena lama sekali tidak membuka akun blogger saya. Ternyata cukup banyak yang bertanya tentang proses persalinan dengan plasenta previa (letak plasenta di bawah) sebenarnya jenis plasenta previa ini banyak dibagi menjadi 4 tergantung dari letaknya, dan yang saya alami kemarin adalah plasenta previa totalis yaitu jalan lahir bayi tertutup semua oleh plasenta bayi. Jujur saya pribadi cukup terkejut dan down, kemudian suami memberi banyak support dan menenangkan. Jadi setelah melewati masa-masa terkejut maka kami memulai usaha lainnya sebagai bentuk ikhtiar yaitu mencari opsi ke-3 ke-4 dan ke-5. Sembari menyiapkan resiko jika memang harus melahirkan secara SC maka kami mulai mendatangi klinik keluarga untuk menggunakan BPJS jika memang nanti tiba-tiba dibutuhkan. Dari klinik keluarga kami dirujuk ke RS Sakina Idaman, dan kami memilih untuk konsultasi dengan dr. Nizar Hero Kartika, M.Kes, Sp.OG. Dokternya ramah, dan penjelasan ya

Mencari Sekolah Dasar untuk Seruni

 Kayaknya baru kemarin ya posting-posting tentang persalinan Seruni tahun depan dia udah mau masuk SD aja *melow. Tiga tahun terakhir ini dia sekolah dan daycare di sekitaran kantor aja di Kumpul Bocah. Nah untuk jenjang SD saya memang sengaja untuk mengumpulkan informasi jauh-jauh hari karena alasan SD itu cukup lama (6 tahun) dan bagi kami (saya) step ini cukup critical karena bisa jadi awal metode belajar si anak ke depannya. Kalau suami sih masih tim yang relatif santai ("udah SD negeri deket-deket aja juga gak papa") tapi setelah berkali-kali diskusi dengan salah satu alasan kuatnya adalah karena Bapak Arief masih kerja di jakarta jadi tanggung jawab antar jemput dan pendidikan di luar jam sekolah akan lebih banyak dipegang ibuk. Dan demi kesehatan jiwa dan raga maka pilihan sekolah swasta ini jadi terasa lebih rasional. menuju SD 2022 Sejak pandemi sebenarnya Seruni kami sekolahkan di Sekolah Murid Merdeka (SMM) dengan metode blended learning. Jujur sebenarnya saya mera